Turki melonggarkan pembatasan secara bertahap di tengah krisis virus corona.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mulai mengoperasikan kereta antarkota pada Kamis , setelah sebelumnya ditutup selama dua bulan. Pemerintah Turki mulai melonggarkan pembatasan secara bertahap dalam rangka membuka kembali aktivitas perekonomian di tengah krisis virus corona. Baca Juga Pukul 04.00 waktu setempat, kereta pertama meninggalkan Ankara menuju Istanbul untuk pertama kalinya sejak diberlakukan karantina nasional sejak 28 Maret.
"Penumpang yang menunjukkan gejala Covid-19 selama perjalanan akan dibawa ke ruang isolaso di dalam kereta dan diserahkan kepada petugas kesehatan di stasiun transit pertama," ujar Karaismailoglu. Pembukaan kembali operasional kereta api bertepatan setelah libur Idul Fitri selama empat hari. Pemerintah Turki meminta kepada seluruh warganya agar tetap tinggal di rumah selama libur Idul Fitri.
Menteri Kesehatan, Fahrettin Koca mengatakan warga belum sepenuhnya mematuhi langkah-langkah untuk menjaga jarak sejak pembatasan dilongarkan. Koca mendesak seluruh warga untuk mengikuti tindakan pencegahan gelombang kedua infeksi virus korona.Koca mengatakan, pemerintah siap untuk menghadapi kemungkinan datangnya gelombang kedua infeksi virus corona. Turki mencatat kasus virus corona yang dikonfirmasi hampir 160.000 dengan kematian lebih dari 4.300.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Google Akan Buka Kembali Aktivitas Kantor Mulai 6 JuliGoogle akan meningkatkan kapasitas karyawan secara bertahap hingga 30 persen pada September mendatang.
Read more »
Layanan Kereta Api Saudi Kembali Beroperasi Mulai 31 Mei |Republika OnlineKereta api hanya diizinkan beropersi pukul 06.00 hingga 20.00 waktu Arab Saudi.
Read more »
Hampir Punah, UNESCO Minta Lestarikan Siulan Warga Desa di TurkiSebuah Desa Kuskoy di Turki memiliki kebiasaan berkomunikasi dengan cara bersiul. Bentuk komunikasi ini nyaris punah, UNESCO pun meminta dilestarikan.
Read more »
Turki Yakin AS dan Eropa Tak Lagi Percaya Khalifa HaftarTurki yakin AS dan Eropa tak lagi percaya Khalifa Haftar di Libya. Hal itu diungkap jubir kepresidenan Turki Ibrahim Kalin...
Read more »