Kariadi merupakan salah satu dokter pribumi yang merintis pengobatan malaria di Papua. Gugur di tangan tentara Jepang pada usia 40 tahun. Ini kisahnya.
WABAH malaria yang menyerang Manokwari mengurungkan niat Kariadi meninggalkan wilayah paling barat di Papua itu untuk mempersunting kekasihnya, Soenarti, di Surabaya pada 1 Agustus 1933.
Percintaan Kariadi dan Soenarti terbuhul karena kesamaan profesi di jerambah yang sama. Selama kuliah di NIAS sejak 1921, pada usia 17 tahun, Kariadi tinggal di rumah orang tua Soenarti di Surabaya. Soenarti waktu itu belajar di School tot Opleiding van Indische Tandartsen, sekolah dokter gigi. Dalam surat lain bertanggal 22 Agustus 1932, Kariadi bercerita bahwa Manokwari juga diserang wabah difteri. Ia menyuntikkan serum ke tubuhnya sendiri, juga masyarakat di sana, untuk menumpas wabah bakteri yang menyerang selaput lendir dan tenggorokan itu.
Setelah menikah, Soenarti pindah ke Manokwari mengikuti suaminya. Mereka tinggal di rumah sederhana di sebuah bukit. Setahun kemudian, tepatnya pada 5 November 1934, anak perempuan pertama pasangan dokter itu lahir dan diberi nama Numaya Kartini Kariadi. Selama di Martapura, selain mengurus kesehatan masyarakat, Kariadi tetap aktif meneliti malaria dan kaki gajah. Hasil penelitiannya terbit di majalah kedokteran berbahasa Belanda, Geneeskundig Tijdschrift voor Nederlandsch-Indie, edisi 1936, 1937, 1938, dan 1941.
Selama menjadi Kepala Jawatan Pemberantasan Malaria, Kariadi sulit mendapatkan cedar olie atau immersion oil. Minyak ini ia butuhkan untuk meneliti spesimen di bawah lensa mikroskop. Deteksi malaria atau bengek bisa diketahui melalui peneropongan spesimen keberadaan bakteri di sampel yang diambil dari dahak pasien.
Temuan itu membuat Kariadi kian giat membuat penelitian dan publikasi ilmiah. Dalam Berita Ketabiban, 24 Desember 1942, ia menulis artikel “Index Penoelaran jang amat tinggi dari A. Subpictus ”. Keaktifan menulis dalam banyak publikasi itu membuat Kariadi tak perlu menempuh ujian doktor ketika melanjutkan studi di Sekolah Kedokteran Tinggi di Jakarta.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Media Jepang Soroti Pidato Jokowi, Ada Lebih 1.480 Perusahaan Jepang di Indonesia - Tribunnews.comPerusahaan Jepang telah masuk ke Indonesia dan perekonomiannya sangat terpengaruh, apalagi dengan 3,7 juta orang menganggur karena penyebaran infeksi.
Read more »
Kemnaker Tingkatkan Kompetensi Bahasa Jepang 480 Calon Pekerja Migran IndonesiaKemnaker Tingkatkan Kompetensi Bahasa Jepang 480 Calon Pekerja Migran Indonesia
Read more »
Tutup Selama 44 Tahun, Restoran Ramen Pertama di Jepang Siap Buka KembaliUntuk kembali membuka restoran ramen legendaris itu, cucu dan cicit pemilik sampai harus meriset bahan-bahan yang dipakai leluhurnya secara ilmiah.
Read more »
Restoran Ramen Pertama di Jepang Buka Kembali Setelah 44 Tahun TutupSebelumnya restoran ramen pertama di Jepang, Rairaken, sempat tutup selama 44 tahun karena tak ada generasi yang meneruskan.
Read more »
Rangkaian foto perayaan kekalahan Jepang dan berakhirnya Perang Dunia II - BBC News IndonesiaHari ini menjadi peringatan 75 tahun Jepang menyerah kepada tentara Sekutu pada 1945, yang sekaligus menandai berakhirnya Perang Dunia II. Berikut perayaan kemenangan Sekutu, dalam gambar.
Read more »
Lembaga Pelatihan Kerja Unusa Buka Kelas Khusus Calon Pekerja ke JepangNahdlatul Ulama Surabaya membuka kelas khusus bagi calon pekerja yang akan bekerja di Jepang. Pelatihan ini di kelola oleh...
Read more »