Ekonom Core buka suara soal DPR yang mendesak Bank Indonesia (BI) mencetak uang Rp 600 Triliun di tengah pandemi corona (Covid-19).
Direktur Eksekutif Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menilai mencetak uang dikala kondisi likuidasi kering bukanlah suatu masalah dan tidak akan menyebabkan hiperinflasi.
“Pemerintah dan otoritas melihat urgency pembiayaan fiskal. Kita sudah diambang resesi karena kita mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Ke depan perlambatan ekonomi akan cukup dalam. Kalau kita tidak mngambil respons kebijakan yang tepat tentunya kita bisa jatuh ke krisis,” kata dia. “Di negara lain enggak ada berdebat dan kebanyakan polemik. Di sana langsung stimulusnya ribuan triliun dan tidak ada yang mmpermasalahkan dan membikin rebut. Dan itu semuanya cetak uang,” ungkap dia.Pencetakan uang merupakan bagian dari pembiayaan fiskal. Pieter menyebut saat ini sulit memenuhi biaya fiskal dengan kondisi yang melanda global saat ini. Ia juga menuturkan, sulit untuk menerbitkan surat utang karena tidak ada pembeli baik domestik maupun global.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Soal Pencairan Dana Kompensasi BUMN, ini Kata Ekonom Toto PranotoDana dari pemerintah bagi BUMN itu merupakan bagian dari akumulasi kompensasi kepada BUMN selama tiga tahun terakhir yang kini dicairkan. KementerianBUMN
Read more »
Hadapi Corona, Ekonom: RI Lebih Siap daripada Saat Krisis 1998Ekonom Core optimistis krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah.
Read more »
Ekonom : Tren Defisit Neraca Dagang Akan Berlanjut Hingga Lebarankinerja sektor industri pengolahan turun tajam -12,2% dibanding bulan sebelumnya, yang mengindikasikan perusahaan manufaktur...
Read more »
10 Solusi Bibir Tidak Kering Saat Puasa, Mudah PerawatannyaAda beberapa solusi bibir tidak kering saat puasa yang cukup efektif untuk dicoba.
Read more »
Jutawan Miskin |Republika OnlineApa pertimbangan DPR mengusulkan cetak uang Rp 600 triliun?
Read more »
Kena Corona, Asuransi Jiwa Kresna Gagal Bayar Polis NasabahManajemen PT Asuransi Jiwa Kresna menyatakan gagal bayar akibat masalah likuiditas yang membelit perusahaan.
Read more »