Warga Desa Woedoda Terpaksa Makan Ubi Pembunuh Serdadu Jepang

United States News News

Warga Desa Woedoda Terpaksa Makan Ubi Pembunuh Serdadu Jepang
United States Latest News,United States Headlines
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 61 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 92%

Di bantaran Sungai Ada Ae warga kampung dengan kelompoknya tersendiri yang langsung mengupas dan mengiris odo lalu direndam.

WARGA Desa Woedoa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mulai rutin mengonsumsi ubi gadung atau yang dikenal dalam bahasa setempat, odo, karena menipisnya stok pangan.

Di sisi lain, hasil panen seperti pisang, sayur-sayuran, kemiri mereka tak laku dijual untuk membeli beras. “Harga komoditas turun, sembako naik, pasar tutup orang tidak ada yang mau beli. Kami mau jual ayam, babi atau kemiri tidak bisa. Jadi daripada kami duduk saja di rumah lebih baik kami harus masuk hutan gali odo, “ kata Maksi.Piter Rengga bersama istrinya, Tince, juga harus masuk hutan hanya untuk menggali ubi beracun.

“Sudah hampir 3 bulan saya tidak kerja bangunan. Karena persediaan makan sudah habis, terpaksa masuk hutan. Kondisi ubi sebenarnya masih muda. Saya terakhir gali ubi hutan pada 1995 sewaktu ikut nenek. Dan baru gali lagi tahun ini lagi karena terpaksa, mau makan apa,” ungkap Piter. Setelah itu hasil rendaman ubi harus dibawa ke sungai yang berjarak sekitar 3 kilometer dari kampung dengan jalanan yang curam dan terjal.Di sungai itu, rendaman yang telah tercampur garam masih harus diendapkan ke dasar sungai selama semalam untuk membersihkan racun. Total membutuhkan 2-3 hari sampai racun odo benar-benar hilang dan siap dikonsumsi.

Maksi mengisahkan dari cerita ayahnya, tentara penjajah Jepang pun tewas diracuni dengan odo ketika masuk ke kampung itu.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

United States Latest News, United States Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Putus Penyebaran Corona, Amartha Kembali Salurkan Donasi ke Warga DesaPutus Penyebaran Corona, Amartha Kembali Salurkan Donasi ke Warga DesaKeterbatasan informasi dan layanan kesehatan salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat desa.
Read more »

Berkah Ramadan, Warga Desa di Kalbar Bisa Nikmati Listrik 24 JamBerkah Ramadan, Warga Desa di Kalbar Bisa Nikmati Listrik 24 JamDesa Kuala Buayan, Kalimantan Barat bisa menikmati listrik 24 jam di Ramadan tahun ini.
Read more »

Pembagian Bansos JPS Sumbar Ricuh, Warga Rusak Kantor DesaPembagian Bansos JPS Sumbar Ricuh, Warga Rusak Kantor DesaEmpat kaca jendela kantor desa Rawang Gunuang Malelo di Sumbar pecah, diduga akibat dilempari warga saat ricuh pembagian Bansos JPS Covid-19.
Read more »

Cegah Monyet Kelaparan karena Tidak Ada Wisatawan, Warga Desa Kukuh Sumbang Makanan - Tribun TravelCegah Monyet Kelaparan karena Tidak Ada Wisatawan, Warga Desa Kukuh Sumbang Makanan - Tribun TravelPara warga menyumbangkan makanan untuk ribuan monyet yang tinggal di obyek wisata Alas Kedaton, Tabanan.
Read more »

Menteri Desa: 10 Ribu Desa Telah Terima BLT |Republika OnlineMenteri Desa: 10 Ribu Desa Telah Terima BLT |Republika OnlineAda 53.783 desa yang telah membentuk relawan desa lawan Covid-19.
Read more »



Render Time: 2025-03-07 11:11:55