Wabah virus corona telah membuat warga Afganistan seperti jatuh tertimpa tangga.
TEMPO.CO, Jakarta - Delkhah Sultani, 30 tahun, mengambil jemuran di luar rumahnya di Kota Kabul, Afganistan, sambil ditemani putrinya. Sebelum wabah virus corona menyebar, Sultani biasa mendapatkan upah US$ 3 per hari atau Rp 44 ribu untuk jasa cuci-gosok pakaian di rumah tetangga, namun sekarang dia hanya bisa mengumpulkan US$ 1 atau Rp 14 ribu untuk menghidupi dia dan empat anaknya.
“Saya tidak punya uang untuk mengajak putra saya ke tukang cukur atau membeli makanan. Sering sekali kami tak punya makanan untuk sekadar membatalkan puasa kami,” kata Sultani.Setidaknya ada 6 ribu orang di Afganistan terdampak virus corona. Di negara itu, ada sekitar 153 pasien virus corona yang meninggal yang diperparah dengan lemahnya infrastruktur Kesehatan di Afganistan.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
36 Juta Warga AS telah Minta Bantuan PengangguranHampir tiga juta pekerja yang di-PHK mendaftar untuk mendapat tunjangan pengangguran di AS pekan lalu, karena wabah virus menyebabkan lebih banyak perusahaan memangkas pekerjaan, meskipun sejumlah neg
Read more »
Warga DKI Bahu Membahu agar Terhindar dari Covid-19 dan Sanksi PSBBAda beberapa poin yang diatur dalam aturan penerapan sanksi tersebut. Salah satunya ialah sanksi bagi mereka yamg keluar rumah tanpa masker.
Read more »
Polisi Jatim Sebut Desa Tangguh Dorong Warga Gotong Royong Lawan CoronaKeberadaan Desa Tangguh merupakan role model pemolisian masyarakat. Karena mampu menciptakan warga guyub dan bergotong royong dalam melawan pandemi COVID-19.
Read more »
Kembali Terjadi, Warga Tolak Pemakaman Jenazah PDP CoronaPenolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 kembali berulang. Imbauan pemerintah diabaikan.
Read more »
Pemkab Pohuwatu Bangun Rumah Komunal Gratis Bagi Warga MiskinPemkab Pohuwatu membangun rumah komunal sehat bagi masyarakat miskin secara gratis menggunakan dana desa.
Read more »