Warga yang ingin gelar dangdutan harus mendapat izin polsek setempat.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengizinkan warganya untuk menggelar hajatan atau pesta pernikahan di tengah pandemi Covid-19. Pepen, sapaan akrabnya, tetap mengeluarkan instruksi kepada para camat agar mempertimbangkan risiko warga berkumpul menghadiri hajatan. Begitu pula dengan warga yang menggelar pesta lebih meriah, sambung dia, harus tetap dapat izin dari pihak kepolisian. “Izinnya ke kecamatan. Kalau dia mau ada dangdutan izinnya ke polsek.
Politisi Partai Golkar tersebut menuturkan, untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 jumlah kerumunan harus diatur. Kapasitas tempat dan jumlah tamu yang datang tak boleh melebihi aturan, yang itu bukan berarti tidak boleh, hanya diatur. Dia sudah memberi instruksi kepada setiap camat untuk memberikan izin orang hajatan, dengan mengacu lus ruangan yang digunakan dan jumlah tamu yang hadir.
“Kalau ada hajatan tanahnya 50 meter, ya kalau engga jadikan drive thru, jangan ngumpul atau dengan jumlah tertentu,” terang Pepen. Dia mengaku, Pemkot Bekasi belum menerapkan sanksi kepada warga yang kedapatan melanggar aturan tatanan hidup baru di Kota Bekasi. Hal itu termasuk dalam hal penyelenggaraan pesta pernikahan. Pepen merasa lebih memilih cara persuasif agar masyarakat juga tidak dirugikan jika Pemkot Bekasi hanya menerapkan denda jika ada yang melanggar.
“Sanksi moral saja. Ini kan kita pandemi ini persoalannya dalam, saya lebih baik pada persuasif dan humble,” pungkasnya.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Pura-pura Mau Beli Tanah, Usup Malah Bawa Kabur Motor Warga di BekasiTersangka mencuri sepeda motor milik warga, Mintra (62), dengan berpura-pura meminjamnya. Seorang pelaku pencurian sepeda...
Read more »
Pawai Delman Hiasi Kantor Walkot Jakbar pada Hari Liburan |Republika OnlineBudaya delman yang sederhana dihias bunga dan membuat Indonesia bangga.
Read more »
Rustam Pertimbangkan Tutup Taman di Kantor Walkot Jakbar |Republika OnlineTaman Walkot Farm 4.0 malah menjadi tempat berkumpulnya warga.
Read more »
Wali Kota Jakbar Berencana Tutup Walkot Farm 4.0Rencana penutupan dilakukan lantaran pengunjung taman cukup ramai sehingga membentuk kerumunan yang rawan terjadi penularan Covid-19.
Read more »
Sebelum Dibunuh, Satu Keluarga di Sukoharjo Sempat Liburan Bersama, Ini Kesaksian WargaSebelum dibunuh tetangganya sendiri, satu keluarga di Sukoharjo sempat liburan bersama di Janti, Klaten. Pihak keluarga berharap pelaku dihukum mati.
Read more »