Warga Kota Kalianda, Lampung Selatan, yang berada di sebrang Gunung Anak Krakatau (GAK) masih mengungsi ke tempat tinggi, di sekitar kaki bukit Gunung Rajabasa. Mereka yang mengungsi umumnya adalah warga yang tinggal di pesisir pantai di sekitar Kalianda.
Seperti diketahui, GAK mengalami erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut, pada pukul 22.35 WIB, Jumat .
Eka menuturkan, tengah malam, setelah GAK meletus, bau belerang menyengat kuat. Debu pun beterbangan. “Tapi pagi ini bau belerang sudah gak menyengat. Abu juga sudah mulai berkurang,” tutur Eka yang saat tsunami pada 22 Desember 2018 juga mengungsi ke bukit di kaki Gunung Rajabasa.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Kalianda Lampung Laporkan Hujan Abu dan MengungsiWarga Kalianda Lampung laporkan hujan abu dan bau belerang pasca Gunung Anak Krakatau erupsi pada Jumat, 10 April 2020.
Read more »
Erupsi Gunung Anak Krakatau, Warga Kalianda Lampung Laporkan Hujan Abu dan MengungsiWarga Kalianda Lampung laporkan hujan abu dan bau belerang pasca Gunung Anak Krakatau erupsi pada Jumat, 10 April 2020.
Read more »
Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Mengungsi - Tribun LampungVideo Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Mengungsi via tribunnews
Read more »
Setelah Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Cium Bau Belerang - Tribun LampungWarga Kalianda, Lampung Selatan mengaku mencium bau belerang setelah peristiwa Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.
Read more »
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada - Tribunnews.comBukan hanya warga Lampung Selatan, getaran letusan Gunung Anak Krakatau meletus dirasakan sebagian warga Jakarta hingga Jawa Barat.
Read more »