Pemerintah tengah berupaya mengendalikan dampak ekonomi akibat pandemi dengan menebar berbagai insentif.
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah berupaya mengendalikan dampak ekonomi akibat pandemi dengan menebar berbagai insentif yang ditujukan bagi industri guna mendorong pergerakan perekonomian nasional. Namun nyatanya, insentif tersebut kurang dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan dinilai belum optimal.
Febrio mengakui, program stimulus fiskal ini masih menghadapi berbagai tantangan di tingkat operasional. Pemanfaatan insentif oleh pelaku usaha dan pembiayaan korporasi masih jauh dari optimal. "Policy design akan kami lihat setiap minggu. Kami akan lihat juga insentif lainnya seperti apa kondisinya. Jadi, bisa dilakukan perubahan jika memang perlu," ujar Febrio.
Kedua, apakah investasi tersebut merupakan investasi yang berdaya saing tinggi sehingga akan menghasilkan surplus transaksi berjalan. Ketiga, investasi tersebut harus menciptakan lapangan kerja. Maklum, pandemi COVID-19 telah mendorong perubahan pola perilaku konsumen yang pada gilirannya menuntut pelaku usaha mengubah cara menjalankan usahanya. Nah, di era pasca COVID-19, adaptasi terhadap teknologi yang mengedepankan pola pikir progresif dan menghasilkan produk inovasi akan menjadi kunci keberhasilan pelaku usaha.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Guardiola: Aguero tak Tampil Maksimal karena Cedera |Republika OnlineAguero cedera lutut dan akan melakukan scan untuk menentukan kondisi cederanya.
Read more »
Bersuhu Tubuh Tinggi dan Tak Pakai Masker Tak Boleh Masuk ke Mall\nPengunjung dan pekerja pun diminta untuk sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir selama di dalam mall.
Read more »
Tak Terhenti karena Pandemi - Seni - koran.tempo.co
Read more »
Jakarta Tak Masuk Kalender Sementara Formula E 2020/2021 - Olah Raga - koran.tempo.coPemerintah DKI Jakarta sudah menggelontorkan total uang komitmen sekitar Rp 550 miliar.
Read more »