SBY mengatakan bukunya merupakan potret apa yang terjadi di dunia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono meluncurkan dua buah buku monograf terbaru, Senin malam. Buku yang pertama berjudul 'Dunia Damai Jika Keadilan Tegak, No Justice No Peace'. SBY mengatakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat jadi salah satu alasan SBY menulis buku tersebut.
Ia mencontohkan, ketika masih menjabat sebagai presiden, terjadi gelombang besar di Timur Tengah yang dinamakan Arab Spring. Kemudian, imbuhnya, perubahan dramatis juga terjadi di Eropa. Selain itu, disaat bersamaan, mantan ketua umum Partai Demokrat itu juga menulis buku berjudul 'Pandemi Covid-19, Jangan Ada yang Dikorbankan Manusia dan Ekonomi, Keduanya Dapat Diselamatkan'. Dalam buku tersebut SBY menyampaikan pandangan, pemikiran, serta pengalamannya dalam menangani krisis.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
SBY: Ekonomi dan Kesehatan Bisa Sama-sama Diselamatkan |Republika OnlineEkonomi dan kesehatan menurut SBY bisa sama-sama diselamatkan.
Read more »
SBY Harap Pemerintah Pandai Alokasikan Anggaran di Tengah PandemiPresiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap agar pemerintah mengalokasikan anggaran di saat...
Read more »
SBY: Selamatkan Manusia dan Ekonomi Bisa Dilakukan BersamaanPresiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai menyelamatkan jiwa manusia dan ekonomi dari pandemi...
Read more »
Nasib Merauke Food Estate, Lumbung Pangan yang Diluncurkan SBY 10 Tahun LaluPada pertengahan 2008, Binladin Group (kelompok usaha asal Arab Saudi) menyatakan minatnya berinvestasi di Merauke. Nilainya cukup fantastis: Rp 40 triliun untuk menanam padi di area seluas 500 ribu hektare. Lalu bagaimana kelanjutannya?
Read more »