Fadli Zon menyayangkan data penerima bansos yang masih amburadul di tengah pandemi COVID-19. FadliZon
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti persoalan data penerima sembako di tengah pandemi COVID-19. Hal ini merespons kabar bahwa Rektor Universitas Ibnu Choldun Musni Umar mendapatkan bansos dari pemerintahan Presiden Jokowi. “Data kita amburadul berantakan,” twit Fadli di akun Twitter @fadlizon sebagaimana dikutip JPNN.com, Jumat .Baca Juga: Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan bahwa persoalan data semacam ini sebenarnya banyak dikeluhkan para kepala desa.
Ia pun menyayangkan persoalan data seperti ini bisa terjadi di negara maju. “Itulah yang dikeluhkan banyak kepala desa dan pelaksana di bawah. Urus data begini saja belepotan. Duh, ironi negara maju,” kata ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen itu.Baca Juga: Sebelumnya diberitakan, di saat masyarakat miskin masih ada yang belum kebagian bantuan sosial, Musni Umar malah menerima bantuan sembako Jokowi.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Fadli Zon Kritik Logo Bantuan Presiden, Yunarto Wijaya Tunjukkan Foto Prabowo Saat Beri Bantuan - Tribunnews BogorFadli Zon Kritik Logo Bantuan Presiden, Yunarto Wijaya Tunjukkan Foto Prabowo Saat Beri Bantuan via tribunnews matalokalmenjangkauindonesia
Read more »
Bikin Twit soal Tas Banpres, Fadli Zon: Rakyat Butuh IsinyaAnggota DPR Fadli Zon menyatakan, bantuan sosial dari Presiden RI bukan dari uang pribadi presiden, melainkan dibiayai uang rakyat. Bansos
Read more »
Pak Jokowi, Bantuan Bapak Diterima Rektor Ibnu Chaldun, Tetapi Dia Merasa Tak BerhakRektor Ibnu Chaldun merasa masih ada yang lebih berhak menerima bantuan sembako Jokowi itu ketimbang dirinya. RektorIbnuChaldun
Read more »
Kemensos Dorong Daerah Mutakhirkan Data untuk Penyaluran BansosKementerian Sosial mendorong daerah memperbaharui data kesejahteraan warga untuk dasar penyaluran bansos penanganan Covid-19.
Read more »