Stigma negatif terhadap perawat dan pasien Covid-19 justru berdampak buruk
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan stigma dan stereotip negatif yang diberikan oleh individu atau kelompok masyarakat terhadap tenaga kesehatan atau pasien Covid-19 tidak berguna dalam pengendalian pandemi. Ia meminta seluruh pihak berhenti memberikan stigma negatif terhadap mereka.
Ia kemudian mengutip hasil survei Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan Ikatan Perawatan Kesehatan Jiwa Indonesia dalam siaran tertulisnya pada 11 April 2020 lalu. Hasil survei itu menyebut sebanyak 140 perawat pernah merasa dipermalukan karena statusnya sebagai petugas kesehatan yang menangani Covid-19.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Pemerintah: Stop Stigma Negatif ke Tenaga Kesehatan dan Pasien Covid-19Hasil survei lainnya menunjukkan, 135 perawat pernah diminta meninggalkan tempat tinggalnya karena berstatus perawat pasien Covid-19.
Read more »
Penolakan Jenazah COVID-19 Bisa Timbulkan Kerumunan, Reisa: Potensi Penyebaran CoronaPenolakan jenazah yang menimbulkan kerumunan, kata dokter Reisa berpotensi penyebaran virus Corona.
Read more »
UPDATE 17 Juli: Tambah 1.489, Pasien Covid-19 Sembuh dari Covid-19 Jadi 41.834Mereka dinyatakan sembuh setelah menjalani dua kali tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Read more »
Ingin ke Pasar? Simak Kiat Dokter Reisa agar Aman dari Covid-19Kondisi sehat dan buat daftar belanja membuat tidak berlama-lama di pasar dan mengurangi kontak fisik dengan orang lain. Tak lupa untuk membawa kantong belanja sendiri & tetap mengenakan masker
Read more »