Pemerintah akan terus melakukan pemantauan berdasarkan data dan fakta di lapangan untuk menentukan waktu terbaik guna memulai periode tatanan hidup baru atau new normal.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan belum akan melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berlaku di sejumlah daerah di Tanah Air.
"Kapan pelaksanaannya, kita akan terus melakukan evaluasi dan melihat data dan fakta seperti kurva positif, kurva yang sembuh dan kurva yang wafat, sebelum akhirnya membuat keputusan," ujar ujar Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat ."Tapi kita juga harus melihat kondisi masyarakat sekarang ini. Karena banyak yang terkena PHK dan masyarakat menjadi tidak berpenghasilan lagi. Ini juga harus dilihat," ucapnya.
"Berdampingan itu justru kita tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri. Kita lawan keberadaan virus korona dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat yang harus kita laksanakan. Pemerintah akan mengatur agar kehidupan kita berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal sambil melihat dan memperhatikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Tapi saya pastikan keselamatan masyarakat akan selalu menjadi prioritas," sambungnya.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kasus Baru Corona RI Capai Rekor Tertinggi, IDI Minta PSBB Tak Dilonggarkan'Meminta agar pemerintah tidak melonggarkan PSBB sampai ada data yang tepat untuk dijadikan indikator,' kata Adib.
Read more »
IDI Minta PSBB Tak Dilonggarkan Sebelum Kurva PDP-ODP LandaiIDI menilai pelonggaran PSBB seharusnya tak perlu terburu-buru sebelum PDP dan ODP mengalami stagnasi atau melandai kurva kasusnya.
Read more »
Kata Luhut, PSBB Bisa Dilonggarkan di Kota-kota IniLuhut mengatakan, pemerintah akan melonggarkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah.
Read more »
Gugus Tugas Terus Mengkaji Pelonggaran PSBBPasien covid-19 yang sembuh bertambah 224 orang sehingga total menjadi 3.287. Kasus meninggal bertambah 21 orang sehingga total 1.028 orang. Kasus positif bertambah 689
Read more »
Ribuan Perusahaan di Jakarta Langgar PSBB, Terus Bertambah Setiap HariHingga Rabu (13/5/2020) tercatat ada 1.145 perusahaan yang melanggar dan 190 di antaranya ditutup karena bukan dikecualikan...
Read more »
Istana: Transportasi Umum Dibuka Bukan untuk Relaksasi PSBB'Surat Edaran itu situasi yang berbeda. Enggak ada kaitannya dengan relaksasi,' ujar Moeldoko.
Read more »