Petani Bawang Merah Pati Terapkan Budidaya Ramah Lingkungan |Republika Online

United States News News

Petani Bawang Merah Pati Terapkan Budidaya Ramah Lingkungan |Republika Online
United States Latest News,United States Headlines
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 67 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 63%

Menuju 100 persen bebas pestisida dan pupuk kimia sintetik bukan perkara instan

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Sebagai sentra bawang merah terbesar di Pantura Jawa Tengah, Pati memiliki hamparan bawang merah yang cukup luas. Tidak sulit untuk menemukan sentra pertanaman bawang merah di daerah yang berjuluk Bumi Mina Tani tersebut. Baca Juga Pada bulan Mei saja, tercatat sedikitnya 604 hektare pertanaman bawang merah dengan berbagai variasi umur tanam. Varietas andalan yang banyak dikembangkan petani setempat dikenal dengan nama Tajuk.

Seperti halnya yang dilakukan para petani bawang merah di Desa Tegalurung, Kecamatan Jaken, Pati. Sepanjang hamparan lahan bawang merah di daerah tersebut terlihat banyak dipasangi perangkap likat kuning. Tujuannya tak lain untuk mengendalikan populasi hama serangga sekaligus efisiensi biaya usaha tani bawang merah.

Menurut pengalamannya likat warna kuning efektif menekan populasi ngengat atau imago ulat bawang. Sementara perangkap likat biru atau putih, bagus untuk mengendalikan hama thrips. Jika tidak dikendalikan, larva dari hama tersebut disebut-sebut bisa mengancam penurunan produksi umbi bawang merah hingga 60 persen untuk kategori serangan berat.

Kortikab POPT-PHP Kabupaten Pati, Sujiyanto berharap pendampingan budidaya ramah lingkungan kepada petani bawang merah terus dilanjutkan."Petani bawang merah di Pati rata-rata sudah mengaplikasikan perangkap likat, feromon, agens hayati, dan bahan pengendali OPT ramah lingkungan lainnya. Supaya tetap berkelanjutan perlu pendampingan, pelatihan, serta tentunya komitmen dari petani sendiri," jelas Sujiyanto.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Perlindungan Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf meminta para penyuluh dan pengawas OPT agar semakin intensif mendampingi petani di wilayah binaannya guna menerapkan budidaya ramah lingkungan.

We have summarized this news so that you can read it quickly. If you are interested in the news, you can read the full text here. Read more:

republikaonline /  🏆 16. in İD

United States Latest News, United States Headlines

Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.

Produksi Bawang Merah Melonjak, Bupati Bima: Pendapatan Petani TerkerekProduksi Bawang Merah Melonjak, Bupati Bima: Pendapatan Petani TerkerekKami bersyukur kepada kebijakan Bapak Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sehingga harga bawang yang kami produksi melonjak dari harga sebelumnya dan kesejahteraan petani bawang meningkat. Kementan
Read more »

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Impor 24,5 Ton Bawang Merah | Republika OnlineBea Cukai Gagalkan Penyelundupan Impor 24,5 Ton Bawang Merah | Republika OnlinePotensi kerugian negara dari sektor perpajakan sebesar Rp 263 juta.
Read more »

Barantan Periksa 35 Ton Bawang Merah Ilegal Asal MalaysiaBarantan Periksa 35 Ton Bawang Merah Ilegal Asal MalaysiaAli Jamil menjelaskan, komoditas tersebut merupakan hasil tegahan dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai.
Read more »

Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Impor 24,5 Ton Bawang MerahBea Cukai Gagalkan Penyelundupan Impor 24,5 Ton Bawang MerahBea Cukai dengan Operasi Jaring Sriwijaya berhasil menggagalkan penyelundupan bawang merah. BeaCukai
Read more »

Produksi Bawang Merah Melimpah, Mentan SYL PanenProduksi Bawang Merah Melimpah, Mentan SYL PanenMentan SYL meminta pemerintah daerah bersama para petani untuk menyusun langkah manajemen yang baik. Kementan
Read more »

Mentan SYL Panen Bawang Merah di Bima, Produksi Melimpah |Republika OnlineMentan SYL Panen Bawang Merah di Bima, Produksi Melimpah |Republika OnlineMentan SYL yakin panen bawang merah di Bima bisa penuhi kebutuhan dalam negeri
Read more »



Render Time: 2025-03-03 14:18:14