Mantan Ketua DPRD Ade Ruhandi mengkritisi lemahnya koordinasi Pemkab Bogor dalam penanganan bencana alam maupun COVID-19. AdeRuhandi
jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Mantan Ketua DPRD Ade Ruhandi mengkritisi lemahnya koordinasi Pemerintahan Kabupaten Bogor dalam penanganan bencana alam maupun COVID-19. Apalagi kemunculan pandemi COVID-19 di Kabupaten Bogor dalam kondisi pemulihan akibat bencana alam. Menurut pria yang karib disapa Jaro Ade, kondisi tersebut menuntut kemampuan Pemkab Bogor dalam mengatasi masalah itu secara efektif.
"Selain itu lemahnya dukungan Pemkab terhadap program pemerintah pusat berupa penanaman pohon vertiver dan pohon kayu keras yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, yang melibatkan TNI berdasarkan SK Bupati yang akan berakhir 30 April 2020, sementara areal bekas longsor yang belum ditanami masih sangat luas," sambungnya. Dalam penanganan COVID-19, Jaro Ade melihat lemahnya Pemkab Bogor melakukan koordinasi pemerintahan.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
PDP Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 10 Pasien LagiPDP yang meningal dunia jumlahnya tetap 21 pasien, sehingga PDP dalam pengawasan di rumah sakit meningkat menjadi 62 pasien.
Read more »
Tingkatkan SOP Selama Pandemi COVID-19, Hotel di Bogor Ini Aman untuk Dikunjungi : Okezone EconomyTingkatkan SOP Selama Pandemi COVID-19, Hotel di Bogor Ini Aman untuk Dikunjungi TauCepatTanpaBatas Keuangan Ekonomi .
Read more »
Ojol dan Opang Digandeng Salurkan Bansos Covid-19 di Bogor |Republika OnlineRidwan Kamil gandeng Ojol dan Opang untuk salurkan Bansos
Read more »
Peneliti IPB Uji 117 Sampel Swab Pasien Corona Covid-19 di BogorDalam pemeriksaan sampel swab virus Corona, tim peneliti menggunakan alur pengujian dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan.
Read more »
Pemkab Jember Anggarkan Rp 479,4 Miliar untuk Penanganan Covid-19Apabila dirasakan anggaran penanganan Covid-19 masih kurang, Pemkab Jember akan melakukan pengalihan anggaran berkali-kali.
Read more »