Menurut data KSEI, penerbitan obligasi masih menjadi penyumbang paling besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rating Pemeringkat Efek Indonesia menyebut pandemi virus corona mengakibatkan penurunan terhadap penerbitan surat utang korporasi. Adapun surat utang korporasi ini meliputi, obligasi, sukuk, sekuritisasi, serta medium term notes .
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia , Niken merinci penerbitan obligasi masih menjadi penyumbang paling besar yakni sebesar Rp 25,89 triliun atau 86,21 persen dari keseluruhan. Kemudian disusul oleh sukuk yang jumlahnya Rp 2,26 triliun atau 7,53 persen. Sedangkan sekuritisasi sebesar Rp 1,13 triliun atau 3,76 persen dan penerbitan MTN jadi yang paling kecil sebesar Rp 748 miliar atau 2,50 persen.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
PT Timah Lunasi Utang Rp 1,6 Triliun |Republika OnlinePT Timah mengalokasikan dana sampai dengan Rp 600 miliar guna melunasi utang obligasi
Read more »
Kembali Naik Rp 4.000, Harga Emas Antam Rp 942 Ribu per Gram |Republika OnlineHarga buyback emas melonjak lebih tinggi, Rp 5.000, menjadi Rp 841.000 per gram.
Read more »
Ladang Amal dan Pahala Beri Pinjaman Utang, Meski Berat |Republika OnlineAllah SWT memberi balasan besar bagi mereka yang beri pinjaman utang.
Read more »
Bank Dunia Ingatkan Utang Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi RI |Republika OnlineMenurut Bank Dunia, Indonesia harus bisa menavigasi utangnya pada suatu saat nanti.
Read more »
Pemkot Ambon Batasi Pengurusan Surat Keluar Masuk |Republika OnlineSebanyak 9.183 pelaku perjalanan telah mengurus SKKM di Kota Abon
Read more »
Bareskrim Bentuk Tim Gabungan Usut Surat Jalan Djoko Tjandra |Republika OnlineSurat Jalan untuk Djoko Tjandra diduga dikeluarkan oleh Biro Korwas PPNS Bareskrim.
Read more »