Pemerintah negara-negara diminta tak mengumumkan pandemi COVID-19 segera berakhir. Ada tiga skenario yang harus diperhatikan.
TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona COVID-19 diperkirakan masih akan terus menyebar setidaknya 1,5 sampai 2 tahun ke depan. Wabah penyakitnya belum akan terhenti sebelum 60 hingga 70 persen populasi penduduk di Bumi terjangkit virus itu.Prediksi terbaru ini dikeluarkan tim di Pusat Riset dan Kebijakan Penyakit Menular di University of Minnesota, Amerika Serikat, Kamis 30 April 2020.
” Lipsitch menambahkan, pemodelan saja tidak cuku untuk memahami bagaimana penyakit menular bisa dipatahkan. Tapi perlu juga mempelajari sejarah. Dia mencontohkan untuk pemahaman sebagian kalangan bahwa pandemi akan terhenti karena datang musim panas. Menurutnya, virus corona penyebab COVID-19 berbeda dengan virus flu musiman.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Komite Darurat WHO akan Evaluasi Evolusi Pandemi Covid-19 |Republika OnlineWHO menegaskan telah memperingatkan lebih awal pandemi Covid-19.
Read more »
Pandemi Covid 19, FSPMI Gelar Aksi May Day Melalui Medsos |Republika OnlineFSPMI akan tetap gelar aksi May Day pada 1 Mei besok.
Read more »
5 Negara Paling Sehat untuk Ditinggali di Dunia, Dinilai Kuat Hadapi Pandemi Corona COVID-19Menurut para dokter, lima negara ini sangat layak ditinggali pelancong karena sudah mempunyai sistem jaminan kesehatan yang sangat bagus.
Read more »
UMM beri kompensasi UKT saat pandemi COVID-19Untuk mahasiswa aktif semester 2, 4, 6, 8, 10 di semester genap 2019/2020 dilakukan pemotongan SPP sebesar Rp500.000, karena heregistrasi sudah berlangsung. COVID19
Read more »