Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Profesor bidang kesehatan masyarakat global di University of Edinburgh, Skotlandia, Devi Sridhar meragukan Olimpiade Tokyo bisa dihelat tahun depan apabila vaksin virus corona belum ditemukan. Sridhar mengatakan, pengembangan vaksin menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 dan Paralimpiade setelah itu.
Keraguan serupa juga sempat dilontarkan Ketua Penyelenggara Tokyo 2020, Toshiro Muto. Ia sangsi apabila pesta olah raga terakbar di dunia itu dapat terlaksana sesuai jadwal. Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional bersama penyelenggara Tokyo 2020 juga telah mengadakan pertemuan pekan ini membahas nasib penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade tahun depan.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Bursa Tokyo Naik 2%, Investor Nantikan PDB TiongkokDi Jepang, Nikkei 225 melonjak 1,97 persen pada awal perdagangan.
Read more »
Kapolda tak Mau Dengar Ada Penolakan Pemakaman Korban Corona |Republika OnlineAda yang sampai menolak pemakaman, itu pelanggaran hukum dan akan diproses!
Read more »
20 Negara Kembangkan 70 Vaksin untuk Atasi Virus Corona |Republika OnlineIndonesia tidak ikut mengembangkan vaksin virus corona.
Read more »
Ini Jawaban Jika Anak Bertanya Kapan Virus Corona Selesai |Republika OnlineAnak kerap bertanya kapan virus corona selesai.
Read more »
GEBAH Corona Salurkan APD untuk RSUD Kabupaten Tangerang |Republika OnlineGEBAH Corona merupakan program kerja sama BPJS Kesehatan, IDI, dan Republika.
Read more »