Gairah dan minat anak muda untuk berinvestasi melalui pasar modal semakin besar. Mereka yang baru punya penghasilan atau bergaji pas-pasan pun sudah berani menyisihkan sebagian uangnya untuk diinvestasikan melalui saham.
Bagi sebagian orang, media sosial mungkin sekadar tempat untuk mengekspresikan diri, memamerkan foto-foto liburan, atau sebagai sarana ngerumpi. Tapi, bagi sebagian lainnya, media sosial seperti Instagram adalah sumber inspirasi dan motivasi. Fitri Hamzah, 32 tahun, salah satunya. Gara-gara keseringan bermain Instagram, anggota staf di sebuah perusahaan swasta di Kuningan, Jakarta Selatan, ini justru banyak mendapat ilmu baru. Salah satunya ilmu soal berinvestasi saham.
Dari Willgoz, Fitri juga mendapat motivasi baru. Di kelas itu, Willgoz bercerita bahwa salah satu motivasi dia berinvestasi melalui saham adalah untuk tujuan jangka panjang, yakni mengumpulkan modal usaha. Dalam wawancara terpisah dengan Tempo beberapa waktu lalu, Willgoz memang mengakui, penghasilan yang ia dapatkan dengan membuat konten di media sosial dan endorsement dari sejumlah perusahaan ia investasikan untuk modal membuka restoran pada suatu hari nanti.
Fitri dan William Gozali adalah dua contoh investor muda yang kini mendominasi pasar modal di Tanah Air. Bursa Efek Indonesia pada akhir 2019 melaporkan, dari total jumlah investor pasar modal 2,48 juta, hampir separuhnya berasal dari golongan usia 20-30 tahun. Nilai aset mereka mencapai Rp 12,42 triliun. Di peringkat kedua, investor dengan rentang usia 31-40 tahun mengambil porsi 24,44 persen dengan total nilai aset Rp 32,13 triliun.
Pembuatan akun itu, kata Fadly, juga didorong oleh keprihatinan mereka atas rasio jumlah investor pasar modal terhadap jumlah penduduk di Indonesia yang belum mencapai 1 persen. Padahal sejumlah negara tetangga memiliki rasio investor yang sudah lumayan: Thailand sekitar 3 persen, Malaysia 7-8 persen, dan Singapura 13-16 persen. “Pasar modal itu penting untuk menopang kemandirian ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menarik minat para pengikut mereka agar terjun langsung menjadi investor retail, mereka kerap mengunggah kisah sukses orang-orang yang mulai berhasil menambah portofolio hingga ribuan lembar saham. “Padahal mereka mulanya sama saja, orang yang tak mengerti sama sekali soal pasar modal. Mereka juga memulai investasi dengan modal sangat minim.” Fadly menyatakan, saat ini Ngertisaham sama sekali tak terafiliasi dengan lembaga apa pun.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Penutupan Perdagangan Rabu, Saham Eropa Rontok |Republika OnlineIndeks saham Eropa mengalami pelemahan empat hari berturut-turut.
Read more »
Pasar Saham AS Anjlok karena Ketakutan Gelombang Kedua Virus CoronaKamis (11/6) adalah hari terburuk untuk bursa saham Amerika di Wall Street. Ketakutan akan serangan gelombang kedua virus korona membuat harga-harga saham menukik. Ketiga indeks saham terbesar menga
Read more »
Cuma 32 Saham yang Menguat, IHSG Dibuka Amblas ke 4.738,23Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.854,43. Sedangkan terendah 4.714,74.
Read more »
KB Kookmin Bank Jadi Pemegang Saham Pengendali Bank BukopinSebagai bank terbesar di Korea Selatan, akusisi KB Kookmin Bank terhadap Bank Bukopin adalah pertanda positif di tengah lesunya sentimen pasar.
Read more »
Isu Pembatasan Penarikan Uang Tak Lemahkan Saham BukopinSaham Bank Bukopin tetap menguat walaupun beberapa hari belakangan ini mereka diterpa isu pembatasan penarikan simpanan.
Read more »
Antam Batalkan Rencana Buyback Saham |Republika OnlineSaat ini harga saham Antam sudah naik dari posisi saat IHSG jatuh
Read more »