Luhut Tetap Izinkan 500 Pekerja China Masuk RI, Ini Alasannya 8ukasindo
masuk ke Indonesia untuk menggarap proyek smelter di Konawe, Sulawesi Tenggara. Pihaknya beralasan proyek tersebut harus tetap jalan karena berpotensi membuka lapangan kerja baru.
Luhut menjamin keberadaan pekerja asing tersebut tidak mengancam nasib pekerja lokal, karena sifatnya hanya sementara waktu tinggal di Indonesia. Pasalnya, kedatangan pekerja dari China sifatnya hanya mentransfer teknologi kepada pekerja di Indonesia.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
3 Alasan Luhut Tegaskan Indonesia Butuh ChinaMenteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan 3 alasan Indonesia butuh China dalam percaturan ekonomi dunia.
Read more »
Luhut: Kasus Covid-19 meningkat, 'testing' sudah hampir 20 ribuMenko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim meski kasus COVID19 di Indonesia menunjukkan tren peningkatan, tapi rata-rata kapasitas pengujian per hari terus meningkat hingga hampir mencapai 20 ribu tes per hari. Luhut
Read more »
Luhut ungkap komentar IMF soal rasio utang RI akan 38 persenLuhut menjelaskan selama ini rasio utang terhadap PDB Indonesia dipertahankan di bawah 30 persen. Namun, akibat wabah COVID-19, dengan terpaksa rasio utang harus dinaikkan dalam beberapa waktu ke depan. IMF Utangnegara Luhut
Read more »
Simak! Luhut Singgung Komentar IMF Soal Utang IndonesiaMenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan komentar Dana Moneter Internasional (IMF) soal rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. LuhutPanjaitan
Read more »
Luhut: Kasus Covid-19 Naik, |em|Testing|/em| Sudah Hampir 20 Ribu |Republika OnlineLuhut mengakui bulan pertama, pemerintah kewalahan mencari penanganan yang tepat.
Read more »
Menko Luhut: Kasus Covid-19 Meningkat, Testing Sudah Hampir 20 RibuLuhut mengaku terus memantau perkembangan penanganan wabah Corona Covid-19.
Read more »