Situasi makin memanas, Djati ditarik pulang ke Indonesia bantu Jenderal AH Nasution.
Gusti Pangeran Haryo Djatikusumo dikenal sebagai jenderal yang sejak awal lebih memilih mendidik para perwira. Saat menjadi Panglima Divisi Panembahan Senopati dan Panglima TNI Divisi Ronggolawe , dia juga aktif mendidik para pelajar setingkat SMP dan SMA untuk menjadi tentara pelajar yang disiapkan memasuki pendidikan ke sekolah-sekolah militer. Dalam pasukan Divisi Ronggolawe, antara lain terdapat Letnan Dua Sudharmono sebagai komandan pasukan Tjadangan Staf Angkatan Darat .
Ia juga yang mengusulkan agar segera dibentuk Akmil di Magelang untuk Jurusan Tempur pada 1957. “Mana ada orang mau turun jabatan dan menolak menjadi KSAD sebanyak dua kali. Saya punya prinsip. Saya memilih mengabdi bukan mencari jabatan atau pangkat,” ujar Djati suatu ketika. Soedirman pun senantiasa didampingi Djatikusumo jika menghadap Presiden Sukarno. Djati pula yang ditunjuk menjadi pemimpin perundingan dengan pimpinan tentara Belanda maupun Inggris. Termasuk menghadapi utusan Panglima Militer Amerika Serikat di Pasifik.
Akibat operasi berkepanjangan, Sermatutar Try Sutrisno dan kawan-kawan yang seharusnya dilantik pada tahun 1959 diundur beberapa bulan kemudian. Mereka baru dilantik dalam Prasetya Perwira oleh Presiden Sukarno pada 1960 menjadi Letda . Djati menginginkan taruna Akmil memiliki pengalaman tempur selama menjadi taruna. Para taruna itu dilantik sudah menggunakan tanda jasa Satyalancana Sapta Marga. Sebagai Komandan Korps Zeni, ia merangkap menjadi Koordinator Operasi Militer di Sumatra.
Siuasi semakin memanas, Djati pun ditarik pulang ke Indonesia. Ia diminta membantu Menko Hankam/Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal AH Nasution. Pangkat Djatikusumo yang Letnan Jenderal TNI membuatnya menjabat Deputi I Menko Hankam/KSAB. Djati pensiun pada 1972 dengan pangkat Letnan Jenderal TNI. Dua puluh tahun kemudian pada 4 Juli 1992, Djati wafat dalam usia 75 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta akibat serangan jantung. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Sudharmono melayat ke rumah duka. Sudharmono merupakan anak didik Djati saat di Divisi Ronggolawe.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
KSAD yang Terlupkan, Oh, Maafkanlah… |Republika OnlineMengapa belum ada gedung Jenderal GPH Djatikusumo di Mabesad?
Read more »
3 Prajurit TNI Hilang di Laut Maluku, Wakil KSAD Pimpin DoaTiga prajurit TNI hilang kontak di dua tempat berbeda di wilayah perairan Maluku, saat sedang menjalankan tugas.
Read more »
KSAD Gandeng Unair dan BIN Uji Klinis Anti-Covid-19Jenderal Andika meminta Komandan Secapa AD Mayor Jenderal TNI Ignatius Yogo Priyono untuk terus mengawal uji klinis tersebut.
Read more »
KSAD Instruksikan Komandan Secapa Kawal Penanganan Covid-19 oleh UnairKepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menginstruksikan Komandan Secapa untuk mengawal uji klinis...
Read more »
Istri KSAD Bantu Perajin Pahat Batu di MuntilanHetty mengatakan, kunjungannya ini dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan kepada para perajin yang terdampak pandemi covid-19.
Read more »
KSAD yang Terlupkan, Oh, Maafkanlah… |Republika OnlineMengapa belum ada gedung Jenderal GPH Djatikusumo di Mabesad?
Read more »