Tarmin sempat terserang malaria paling ganas di Papua. Namun kondisi itu tak membuatnya kapok mengabdi di pedalaman Papua.
Liputan6.com, Jakarta - Sudah 15 tahun Tarmin mengajar di pedalaman negeri Cenderawasih, Papua. Ia telah mengajar di SMPN 1 Kpudori, Kampung Puweri, Distrik Supiori Utara, Papua sejak 2005. Sebuah daerah yang ditempuh sekitar tiga jam dari Biak menggunakan jalur darat.
"Dulu kita merangkap-rangkap pak kalau ngajar karena gurunya kurang. Misalnya kaya guru SD gitu, kaya guru PKN yang berkaitan kaya penjaskes, prakarya. Kaya saya Bahasa Inggris saya ngajarnya bisa mapel lain lagi, satu atau dua lagi," paparnya. "Sekarang udah ada listrik 24 jam, tapi tergantung cuacanya juga pak. Di Papua kan berbeda dengan daerah lain. Kalau angin, hujan pasti pihak PLN kan mematikan jaringan ke sana. Kalau pohon roboh kan takutnya terjadi kebakaran atau apa," kata Tarmin.
"Dalam sehari itu hanya ada satu kali angkutan , jadi di sana hidupnya benar-benar kaya zaman dulu," ungkapnya. Di samping itu, kata Tarmin para orangtua murid yang tinggal di pulau-pulau kecil di sekitar Supiori kerap membawakan ia dan kawan-kawannya ikan hasil tangkapan mereka. Anak-anak itu, kata Tarmin menjadi pelipur sepi di tengah kehidupan yang jauh dari keluarga. Tarmin kerap diajak anak-anak yang tinggal di mess untuk bermain voli usai pulang sekolah.
Karena sulitnya transportasi di sana, kata Tarmin, ia bersama teman-temannya terpaksa menumpangi mobil truk yang kerap melewati daerah tersebut.Karena banyaknya orang yang menumpang sementara tempat duduk di jok mobil depan tidak memadai, Tarmin seringkali naik ke bak mobil yang terisi muatan pasir. Meskipun ia akui saat itu gaji sebagai guru di sana jauh dari kata cukup. Namun Tarmin tetap mengirimkan sebagian besar gaji yang ia dapatkan untuk orangtuanya di rumah.
Karena tak kunjung sembuh, Tarmin pun diobati di kampung halamannya di Bima. Dan bersyukur bahwa satu tahun kemudian ia bisa beraktivitas kembali normal.Ada hal lain yang membuat Tarmin ingin terus mengejar di Supiori. Semangatnya untuk membagikan ilmu begitu besar. Terlebih lagi kepada anak-anak di Papua yang fasilitas pendidikannya masih minim kala itu.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kisah-kisah Warga yang Masih Berupaya Mudik Meski Dilarang, Tak Jujur, 100 Orang Dipaksa Putar BalikAda warga yang tak jujur saat diperiksa polisi hingga ratusan orang diminta putar balik oleh petugas.
Read more »
Kisah di Balik Kebakaran Rumah Sunter Agung, Sang Anak Tolak Selamatkan Diri demi Tolong IbunyaVeronica sempat ditarik oleh kakak laki-lakinya untuk keluar dari rumah. Namun, dia enggan mengikuti karena ingin tetap menolong ibunya.
Read more »
Persiapkan Lumbung Pangan, Prabowo Belajar dari Kisah Nabi Yusuf?Pernyataan Prabowo di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, memberi isyarat bahwa akan ada paceklik panjang di masa...
Read more »
Kisah di Balik Inspirasi Gaun Pengantin Meghan MarkleDi mata Meghan Markle, Clare Waigt Keller, desainer gaun pengantinnya, adalah sosok yang menghargai pilihannya dan tak memaksakan kehendak.
Read more »
Kisah Parma, Klub Bertabur Bintang yang BangkrutParma pernah jadi salah satu tim papan atas Liga Italia di era 1990-an dengan diperkuat para pemain bintang.
Read more »