Sebuah laporan baru memperingatkan lebih dari seperempat miliar orang di dunia bisa menghadapi kelaparan akut karena dampak ekonomi pandemi virus corona. Koresponden VOA Lisa Schlein melaporkan dari J
enewa mengenai Laporan Global 2020 tentang Krisis Makanan yang diterbitkan oleh Program Pangan Dunia , Organisasi Pangan dan Pertanian dan 14 lembaga lainnya.
Laporan itu menyatakan penyebab utama kelaparan di dunia adalah konflik, perubahan iklim, dan krisis ekonomi. Dikatakan bahwa Afrika adalah benua yang terkena dampak terburuk, diikuti oleh Asia dan Amerika Latin. Laporan itu menambahkan mayoritas orang yang menderita kerawanan pangan akut, sekitar 77 persen, berada di negara-negara yang mengalami konflik.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Perang Dunia III melawan pandemi virus coronaRatu Elizabeth II dalam sebuah pidato pada hari Senin (12/4) mengatakan bahwa wabah virus corona yang melanda dunia sekarang ini situasinya hampir sama ...
Read more »
Penemuan yang Mengubah Dunia: Karantina, Dilakukan Sejak Abad ke-14 untuk Cegah PandemiAsal mula kata quarantine (karantina) yaitu trenta, bahasa Italia yang berarti 30.
Read more »
Puan Ajak Dunia Lawan Pandemi Corona |Republika OnlinePuan menilai dunia harus bersatu menghadapi Corona.
Read more »
Emil Dardak: Pandemi Pasti Bisa Diatasi dengan Kolaborasi Pemerintah dan Dunia UsahaWagub Jatim Emil Dardak mengatakan bahwa pandemi COVID-19 dapat diatasi dengan kolaborasi pemerintah dan dunia usaha. EmilDardak
Read more »
Tambah Anjlok, Penjualan Mobil Dunia Diprediksi Turun 20% LebihSebelumnya diprediksi penjualan mobil global turun 12%. Prediksi terbaru menyebutkan penjualan mobil tahun ini akan anjlok lebih dari 20%. PenjualanMobil virusCorona via detikoto
Read more »
Konser WHO, Paul McCartney Desak Dunia Perkuat Layanan MedisDi konser Together at Home, Paul McCartney menyerukan pemerintah di dunia memperkuat layanan medis agar pandemi seperti Covid-19 tak terulang lagi.
Read more »