Warganet mendukung cicitan Taylor Swift yang mengecam Donald Trump.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kicauan penyanyi Taylor Swift di akun Twitter pribadinya soal Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi cicitan paling banyak mendapatkan"likes" atau disukai dari seluruh unggahan Swift. Kicauan itu berisi kecaman terhadap Trump atas penggunaan cara kekerasan untuk mengusir demonstran. Baca Juga Pendapat Swift itu mendapat lebih dari satu juta"likes" hanya dalam waktu kurang dari lima jam, dilansir Billboard, Sabtu.
After stoking the fires of white supremacy and racism your entire presidency, you have the nerve to feign moral superiority before threatening violence? ‘When the looting starts the shooting starts’??? We will vote you out in November. @realdonaldtrump
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kicauan Taylor Swift soal Donald Trump dapat 'likes' terbanyakTaylor Swift menyatakan kekesalan karena Donald Trump mengunggah pernyataan berisi ancaman akan menindak tegas, hingga bahkan menembak, para pengunjuk rasa di Minnesota. TaylorSwift Trump
Read more »
Taylor Swift Sebut Trump 'Menyulut' Api Supremasi Kulit PutihPenyanyi Taylor Swift menyerang cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui akun media sosialnya.
Read more »
Donald Trump Akhiri Hubungan AS dengan WHOPresiden Donald Trump memutuskan Amerika Serikat mengakhiri hubungan dengan WHO karena menilai lembaga itu gagal mengatasi pandemi.
Read more »
Merasa Dimata-matai, Donald Trump Timbang Tolak Pelajar dari CinaDonald Trump menimbang kemungkinan melarang pelajar pasca sarjana Cina, yang berasal dari institusi afiliasi militer Cina, untuk studi di Amerika
Read more »
Donald Trump Umumkan Akhiri Hubungan AS dengan WHOPada Jumat (29/5/2020), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mengakhiri hubungannya dengan WHO
Read more »
Dongeng Dua Donald Trump |Republika OnlineDonald Trump serang China, WHO, dan negara bagiannya tutupi kegagalan atasi wabah.
Read more »