Menurut Nurul, pihak selama ini mengkritik program Kartu Prakerja menurutnya perlu melihat bahwa nyatanya respon masyarakat terhadap program Kartu Prakerja juga sangat tinggi dan positif.
Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar Nurul Arifin menilai program Kartu Prakerja yang sering dibandingkan efektifitasnya dengan bantuan sembako atau tunai dalam mengatasi dampak Covid-19, hanyalah soal pola pikir yang belum terbangun di masyarakat.
Temuan data dari Indikator - Politik Indonesia terkait realokasi anggaran belanja pemerintah mengatasi dampak Covid-19 mencatat 36,3 persen publik mengharapkan bantuan kebutuhan pokok bagi rakyat kecil dan 18,5 persen menilai bantuan uang tunai lebih penting untuk diberikan. "Cara berpikir dan preferensi ini yang belum umum di masyarakat. Kita perlu yakinkan masyarakat bahwa skema bantuan tak selamanya sembako dan tunai saja," kata Nurul.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Penerima Kartu Prakerja Harus Jadi PrioritasSedianya, jika para penerima manfaat enggan menjadi pekerja, mereka bisa memanfaatkan program itu untuk menciptakan peluang baru dengan menjadi wirausahawan mandiri.
Read more »
Kartu Prakerja: Peluang dan Tantangan dalam Era Revolusi Industri 4.0Kartu Prakerja juga dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja.
Read more »
Program Kartu Prakerja Disambut Positif |Republika OnlineAda 8,6 juta pendaftar program Kartu Prakerja
Read more »
Kartu Prakerja: Peluang dan Tantangan dalam Era Revolusi Industri 4.0Kartu Prakerja juga dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja.
Read more »
Program Kartu Prakerja Disambut Positif |Republika OnlineAda 8,6 juta pendaftar program Kartu Prakerja
Read more »