Surat kabar ditutup karena mengkritisi angka Covid-19 di Iran
REPUBLIKA.CO.ID, ERBIL -- Pemerintah Iran menutup sebuah surat kabar pada Senin lalu. Surat kabar itu ditutup satu hari setelah menerbitkan laporan yang mempertanyakan jumlah resmi kasus Covid-19. Laporan tersebut mengutip seorang ahli kesehatan masyarakat yang menyebut Iran secara besar-besaran tidak melaporkan kasus Covid-19 dan angka kematiannya.
Mahboobfar mengatakan jumlah kasus sebenarnya mungkin dua puluh kali lebih tinggi daripada angka yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Iran. Dia berpendapat ada lebih dari 330 ribu kasus infeksi virus corona dan hampir 19 ribu kematian. "Pemerintah merahasiakan karena alasan politik dan keamanan. statistik yang direkayasa kepada publik," kata dia dilansir di Kurdistan 24, Rabu .
Sadat juga menyampaikan pelaporan resmi terkait kasus virus corona Iran telah diteliti oleh para ahli. Namun memang banyak pengamat sering menuduh mereka menutup-nutupi jumlah sebenarnya.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Polisi Ungkap Pemalsuan Surat Bebas Covid-19 di Bandara Soekarno-HattaPolres Bandara Soekarno-Hatta mengungkap pemalsuan surat keterangan sehat Covid-19 yang dilakukan penumpang pesawat Garuda Indonesia.
Read more »
Iran Tutup Surat Kabar Atas Tuduhan Angka Virus Corona |Republika OnlineTerkait angka virus corona, Iran tutup surat kabar.
Read more »
Warga Hong Kong Borong Surat Kabar |em|Apple Daily|/em| |Republika OnlineBos Apple Daily ditangkap di Hong Kong dengan UU Keamanan Nasional
Read more »
Kabar Terbaru Vea Bocah Difabel Penulis Surat Menyentuh Ingin SekolahTim psikoterapi dan dinas mendatangi bocah difabel Alenda Primavea Dewi atau Vea (11) yang menuliskan pesan menyentuh ingin sekolah di Blora. Apa hasilnya? Blora Difabel
Read more »
Surat Kabar Milik Penerbit Hong Kong yang Ditangkap Bertekad akan ‘Terus Berjuang'Warga Hong Kong berdiri dalam antrean panjang di kios-kios koran Selasa pagi untuk membeli tabloid surat kabar prodemokrasi Apple Daily, satu hari setelah penerbitnya ditangkap karena melanggar undang-undang keamanan nasional baru yang diberlakukan oleh China. Penerbit surat kabar itu mencetak...
Read more »