Transgender: Perjuangan transpuan di masa pandemi virus corona - 'Hidup seperti orang yang mati perlahan-lahan'.
Bantuan yang didapat hanya bisa untuk bertahan hidup, namun jika pandemi ini berjalan lebih lama lagi, mau tak mau dia harus ancang-ancang angkat kaki dari kontrakan karena sudah tak sanggup membayar uang sewa.Mama Dona, seorang transpuan lansia yang kini usianya menginjak 70 tahun dan selama beberapa tahun terakhir tinggal di rumah singgah mengatakan dia hanya bisa pasrah di tengah pandemi.
Apalagi, kebanyakan transpuan yang tinggal di kawasannya berprofesi sebagai pengamen yang mengharuskan mereka beinteraksi dengan banyak orang.Mayoritas dari transpuan yang tinggal di Jabodetabek, tinggal di pemukiman kumuh dan sempit sehingga meningkatkan kerentanan untuk tertular virus Covid-19 Kelompok transpuan sangat berisiko tertular karena biasanya dalam satu rumah sewaan ditinggali oleh lebih dari delapan orang.Selain sulit mengakses layanan kesehatan, kelompok transgender juga kesulitan mengakses bantuan dari pemerintah karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki kartu identitas, seperti yang terjadi pada Mama Dona, seorang trans puan waria lansia yang kini tinggal di rumah singgah waria di Depok, Jawa Barat.
"Dengan kondisi seperti ini, seperti apa yang harus kita lakukan? Meminta kepada siapa yang harus kita lakukan?," ujarnya kemudian."Jangankan mereka yang tidak memiliki kartu identittas, yang memiliki kartu identitas juga masih sulit untuk mengakses," ujar Yuli "Kita mendorong teman-teman mengakses data domisili. Data itu kemudian akan direkomendasikan oleh RT/RW ke kelurahan dan akan masuk ke Kementerian Sosial untuk data ulang," ujarnya.
"Kenapa kelompok kami dianggap kelompok yang membawa malapetaka atau tidak perlu diurus, karena kita juga bagian dari manusia," ujar Yuli. Selain diskriminasi, Kanzha Vina dari Koalisi Crisis Response Mechanism menambahkan, transpuan mengalami kesulitan mendapat akses pekerjaan dan pendidikan, sehingga pilihan lapangan kerja bagi mereka sangat minim.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Gelandang Barcelona Akui Tak Bisa Hidup di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19Ivan Rakitic sudah punya firasat buruk ketika Barcelona menjalani laga tandang ke Italia pada leg pertama 16 besar Liga Champions, 26 Februari 2020.
Read more »
Jabar Siaga Satu COVID-19, Kang Emil Ajak Masyarakat Jaga Kondusivitas dan Pola Hidup SehatWorld Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan nama COVID-19 (Corona Virus Disease) untuk penyakit 2019nCov yang disebarkan oleh novel coronavirus alias virus corona yang berasal dari Wuhan, China, pada Rabu (12/2/20). Covid-19
Read more »
Hadapi Dampak Covid-19, Aisyiyah Galakkan Lumbung Hidup |Republika OnlineTanaman ini dapat dipilih yang mudah dan cepat dipanen seperti cabai, sawi, kangkung.
Read more »
Nenek di Bengkulu Hidup Sebatang Kara, Hidup Berbekal Belas Kasih WargaNenek Ngatirah (90) tinggal sebatang kara di sebuah gubuk berukuran 2x3 meter. Ngatirah melanjutkan hidup berbekal belas kasihan warga sekitar. Bengkulu pedulikasih
Read more »
Cara Pertamina Bertahan Hidup dari Tekanan Virus CoronaPertamina mengaku memangkas belanja operasional karena pendapatan perusahaan tertekan oleh virus corona yang mewabah di RI sejak Maret lalu.
Read more »
Salon di Kenya Buat Gaya Rambut Virus Corona Demi Bertahan HidupSalon kecantikan di kawasan kumuh terbesar di Kenya membuat gaya rambut virus Corona demi mendapat pelanggan.
Read more »