Bulan puasa berlangsung di saat pandemi Corona COVID-19 melanda dunia. Bagaimana seharusnya umat Islam melaksanakan kewajibannya namun tetap aman dari Virus Corona?
Liputan6.com, Jakarta Ramadan tahun ini berbeda dari bulan puasa tahun-tahun sebelumnya. Bulan puasa yang kali ini jatuh pada 24 April hingga jelang akhir Mei 2020 mendatang terasa lebih sendu dan tak semeriah biasanya. Kondisi ini tak lepas dari pandemi Corona COVID-19 yang melanda dunia.
Berbeda dengan anggapan tersebut, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Ni'am Sholeh menyampaikan, menjalankan puasa Ramadan juga dapat membentuk benteng dari paparan COVID-19. Hal itu selaras dengan makna dan anjuran Syariat Islam, puasa akan melahirkan kesehatan. "Perbanyak minum dan tidur cukup. Boleh juga dapat tidur lebih cepat , konsumsi makanan yang sehat," Iris menerangkan.
Pemicu dari luar dapat berupa infeksi, luka, baik infeksi COVID-19 maupun penyakit lainnya. “Kalau tubuh kita sehat, tidak ada infeksi, tidak ada luka, maka kebutuhan kita sama saja. Gak perlu ada perbedaan.” 2 dari 6 halamanBolehkah ODP dan PDP Berpuasa?Bagi orang dalam pengawasan , Tirta mengatakan, boleh berpuasa selama tidak ada gejala dan tidak memiliki kebutuham untuk meminum obat secara rutin. Sedangkan pasien dalam pengawasan dianjurkan untuk tidak berpuasa dulu mengingat asupan obat harus dikonsumsi secara rutin. “Prinsipnya sesuai kebutuhan saja, kalau ada obat yang perlu diminum ya tidak puasa.
"Lebih baik di rumah dulu, jangan ke mana-mana. Tarawih nanti juga bisa di rumah. Kalau kita tetap bepergian keluar kan ada risiko penularan. Misalnya, ketemu tetangga atau orang lain, kita enggak tahu mereka membawa Virus Corona atau tidak," lanjut Iris yang berpraktik di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan.
"Mudah-mudahan pelaksanaan ibadah di rumah masing-masing Insyaallah tidak mengurangi kualitas ibadah kita, tidak mengurangi pahala kita karena kita sedang keadaan darurat," katanya. Sekretaris Fatwa MUI, Dr KH Asrorun Niam, mengatakan, menggeser aktivitas ibadah dari masjid ke rumah karena pandemi COVID-19 tidak mengurangi seinci pun ketakwaan manusia kepada Sang Pencipta.
"Atau juga masjid bisa dijadikan posko penanggulangan, bahkan jika memungkinkan untuk menjadi pusat isolasi mandiri bagi saudara-saudara kita yang kebetulan tidak memiliki tempat yang memadai," Asrorun menekankan. "Ibnu Sina menegaskan bahwa ketenangan yang dimiliki oleh seseorang akan melahirkan imunitas," ujar Asrorun.
"Makanan yg mengandung probiotik, misal makanan fermentasi seperti tape, tempe, dan yogurt. Probiotik yang baik mengandung beragam mikroba yang menguntungkan dan selaras dengan alam," terang Ge Recta kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat.Ge Recta menambahkan, konsumsi pangan yang sehat bergizi serta vitamin-vitamin sangat dibutuhkan tubuh. Peran probiotik dan prebiotik membentuk kembali mikrobiota yang sehat.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
11 Kelompok Pasien yang Dianjurkan Tidak Berpuasa, Bagaimana dengan Pasien Corona?Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan, ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan. Ramadan
Read more »
Investasi Boncos saat Corona, Bagaimana dengan Bitcoin?Bitcoin atau mata uang digital sempat booming beberapa waktu lalu. Apa kabarnya sekarang? Bitcoin via detikfinance
Read more »
Imbas Corona dan PSBB, Bagaimana Bisnis Lelang Mobil?Beragam sektor industri terkena dampak virus corona atau Covid-19. Tak terkecuali bisnis lelang mobil.
Read more »
7 Persiapan Puasa Ramadan 2020 di Tengah Pandemi CoronaPersiapan ramadan 2020 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sebab ibadah puasa kali ini akan berlangsung di tengah pandemi corona
Read more »
Ramadan Saat Pandemi Corona, Sejumlah Daerah Meniadakan Tradisi Sambut Bulan Puasa - Tribunnewswiki.comDemi mencegah penularan covid-19, sejumlah tradisi menyambut Ramadan terpaksa ditiadakan atau disesuaikan
Read more »
MUI Surabaya: ODP dan PDP Corona Boleh Tidak Puasa RamadanMUI Surabaya menyatakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) wajib mengganti puasa di hari lain jika sudah terbebas dari corona.
Read more »