Harga minyak ditutup turun pada perdagangan hari Kamis (20/8/2020).
Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak jatuh pada hari Kamis setelah Reuters melaporkan OPEC + perlu mengatasi kelebihan pasokan harian lebih dari 2 juta barel. Di sisi lain, jumlah klaim tunjangan pengangguran AS naik secara tak terduga. Hal ini menandakan pemulihan ekonomi yang lambat.
Harga minyak telah naik sejak pertengahan Juni, dengan perdagangan Brent dari USD 40 menjadi USD 46 per barel dan WTI antara USD 37 dan USD 43. ** Saksikan"Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020 “Semua jalan di ekonomi global dan regional mengarah pada penahanan virus dan ujung jalan ini belum terlihat,” kata Tamas Varga, broker minyak PVM.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Harga Minyak di Market Asia Turun Saat OPEC+ Gelar PertemuanBrent turun 0,48 persen menjadi US$ 45,15 per barel.
Read more »
Covid-19 dan Stimulus Masih Bebani Harga MinyakBrent turun 0,68 persen menjadi US$ 45,15 per barel.
Read more »
Harga Minyak Bergerak Variatif Seiring Melemahnya Permintaan Bahan BakarHarga minyak mentah berjangka Brent turun 13 sen menjadi USd 45,33 per barel.
Read more »
Harga Emas Jatuh Setelah Risalah the Fed Dorong DolarKontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember anjlok US$ 42,8 atau 2,13 persen menjadi US$ 1.970,30 per ounce.
Read more »
Penurunan Stok AS Buat Harga Minyak BervariasiKekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar AS dan gelombang pandemi virus corona kedua membuat pergerakan harga minyak bervariasi.
Read more »
Otoritas Mauritius Tangkap Kapten Kapal karena Minyak TumpahOtoritas Mauritius menangkap kapten kapal dan wakilnya sambil menggelar upaya penanganan tumpahan minyak di lepas pantai negara itu.
Read more »