Kejatuhan harga minyak dipicu ketakutan permintaan menurun.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Para investor semakin khawatir bahwa kebangkitan infeksi Virus Corona akan menghambat pemulihan ekonomi global, yang berpotensi mengurangi permintaan minyak mentah.
Pembicaraan antara anggota parlemen AS tentang putaran stimulus lain telah terhenti, sementara Presiden AS Donald Trump mengancam akan menarik perwakilan Gedung Putih dari pembicaraan dan sebaliknya mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengatasi kebutuhan ekonomi. Harga minyak mentah telah pulih dari posisi terendah yang dicapai pada April, ketika Brent tergelincir di bawah 16 dolar AS per barel, tingkat terendah dalam 21 tahun.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Urutan Minyak Goreng yang Paling Sehat, Minyak Zaitun EVOO hingga Minyak KelapaMinyak zaitun extra virgin dan minyak kelapa. Ini minyak terbaik dan paling sehat. minyak sehat
Read more »
Harga Minyak Bervariasi di Perdagangan AsiaMinyak mentah berjangka Brent naik 0,1 persen menjadi US$ 45,21 per barel.
Read more »
Harga Minyak Mentah RI Meroket Jadi US$40,64 per BarelKementerian ESDM mencatat harga minyak mentah RI (ICP) sebesar US$40,64 atau meroket 9,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Read more »
Isu Vaksin, Relaksasi, dan Stimulus Eropa Kerek Harga Minyak IndonesiaSentimen positif pasar global atas perkembangan pembuatan vaksin Covid-19 dan pulihnya aktivtas di dunia berhasil mendongkrak...
Read more »
Harga Minyak Melambung Dipicu Rencana Irak Pangkas ProduksiIrak mengatakan akan melakukan pemotongan produksi minyak sekitar 400 ribu barel per hari pada Agustus sehingga mendorong kenaikan harga minyak.
Read more »