Fraksi Nasdem mempertanyakan kritikan terhadap RUU Pemilu yang belum ada drafnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI Ahmad M Ali mengatakan fraksinya mengusulkan ambang batas parlemen dalam Rancangan Undang-Undang Pemilu sebesar 7 persen. Namun, masih terbuka dialog untuk mendiskusikannya. Baca Juga "Misalnya, PDIP menawarkan ambang batas parlemen 5 persen lebih moderat kenaikannya, tujuannya sama dengan NasDem yang menawarkan 7 persen, nanti ada titik temunya," kata M Ali di Jakarta, Senin .
Menurut dia, RUU Pemilu belum ada draf dan belum ada naskah akademiknya di DPR RI. Ia menyatakan RUU Pemilu baru diskusi usulan antara pemerintah dan Komisi II DPR RI. Karena itu, menurut dia pembahasan RUU Pemilu khususnya terkait ambang batas parlemen masih dinamis. Ia menyatakan masih terbuka dialog untuk mendiskusikannya karena ada partai yang mengusulkan 4 persen, 5 persen, dan 7 persen.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Fraksi Gerindra Cenderung Dukung Sistem Proporsional Terbuka |Republika OnlineAda tiga argumentasi Gerindra cenderung mendukung sistem proporsional terbuka.
Read more »
Partai Besar Ingin Batasi Jumlah Fraksi di DPR - Nasional - koran.tempo.co
Read more »
Survei: Elektabilitas PDIP - Gerindra Turun, NasDem - PAN NaikHasil sigi Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas sejumlah partai politik turun dalam tiga bulan terakhir ini. Termasuk PDIP.
Read more »
'Nasdem dan Golkar Dukung Ambang Batas Parlemen 7 Persen' |Republika OnlineAlternatifnya, ambang batas nasional 5 persen dan berjenjang, dan nasional 4 persen.
Read more »
Ada 66 RW Zona Merah di DKI, NasDem Minta Warga Ikut Rapid TestMenurutnya hal itu penting dilakukan untuk melacak siapa saja warga yang terpapar Covid-19 oleh warga yang dinyatakan positif di 66 RW itu.
Read more »
'Nasdem dan Golkar Dukung Ambang Batas Parlemen 7 Persen' |Republika OnlineAlternatifnya, ambang batas nasional 5 persen dan berjenjang, dan nasional 4 persen.
Read more »