Trump tak suka dengan tindakan berlutut para pesepak bola.
REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Federasi Sepak Bola Dunia merespons sikap Presiden Amerika Serikat , Donald Trump yang mengancam tidak akan menonton sepak bola jika masih ada pemain AS yang berlutut ketika lagu kebangsaan sedang berkumandang.
"FIFA dengan tegas menggunakan toleransi, saling menghormati, dan akal sehat untuk menanggapi isu-isu yang menjadi perdebatan," bunyi pernyataan FIFA yang dikutip ESPN, Selasa . Sebelumnya, Donald Trump mengancam tidak akan menonton sepak bola setelah pesepak bola AS, Megan Rapinoe menyatakan dukungan Colin Kaepernick yang berlutut saat lagu kebangsaan berkumandang untuk memprotes brutalitas polisi dan rasialisme.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Bos Facebook Dianggap Mencla-mencle Soal Postingan TrumpBos Facebook Mark Zuckerberg mengatakan dia terguncang dan jijik dengan postingan kontroversial Presiden AS Donald Trump. MarkZuckerberg DonaldTrump via detikinet
Read more »
Netayahu: Saya Terima Kasih ke Trump Beri Sanksi ICC |Republika OnlineAnggota dewan Israel menyebut ICC telah dimanfaatkan oleh Palestina.
Read more »
Facebook Pecat Karyawan yang Protes Kebijakan Zuckerberg soal Unggahan TrumpIa murka lantaran kerabatnya itu menolak untuk memasukkan sebuah pernyataan bernada dukungan terhadap kampanye Black Lives Matter ke dalam dokumen-dokumen yang ia terbitkan. / Tekno
Read more »
Mahahtir Sebut Bencana jika Trump Menang Pilpres AS LagiMantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menganggap bencana jika Donald Trump terpilih kembali dalam pilpres AS.
Read more »
Keranjingan Nonton Bola, Presiden Donald Trump Tak Peduli Hal IniPresiden Donald Trump kian keranjingan nonton bola baik sepak bola gaya Amerika (football) maupun sepak bola gaya Eropa (soccer).
Read more »
Mahathir: Jadi Bencana jika Trump Menang Pilpres AS LagiMenurut Mahathir, Joe Biden lebih baik dan lebih masuk akal daripada Trump. Bekas perdana menteri (PM) Malaysia Mahathir...
Read more »