Kementerian Kesehatan mengatakan pusat-pusat detensi imigrasi 'berisiko tinggi' wabah, menyusul serangkaian penggerebekan selama lockdown di Malaysia.
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengatakan pusat-pusat detensi imigrasi 'berisiko tinggi' setelah lonjakan kasus, menyusul serangkaian penggerebekan selama lockdown.Malaysia memberlakukan karantina wilayah yang cukup ketat. Namun, lonjakan kasus infeksi masih terjadi, terutama di pusat detensi imigrasi. Pusat-pusat detensi itu saat ini dipenuhi 2.000 migran ilegal, hasil penggerebekan Mei.
Septianda Perdana Salah satu industri yang sangat terpukul adalah pasar grosir negara itu, di mana orang asing biasanya merupakan mayoritas dari tenaga kerja. Bahkan mereka yang memiliki dokumentasi yang diperlukan sekarang ditolak masuk, dan pasar sejak itu berjuang untuk menemukan orang Malaysia bersedia untuk menggantikan mereka.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Rencana Pemprov DKI Menerapkan PSBL Skala RW Dinilai Tak TepatPola penularan COVID-19 di DKI Jakarta hampir merata dan tidak bisa dibatasi untuk tingkat RW. Corona
Read more »
Masa Belajar di Rumah di Kota Cirebon Kembali Diperpanjang |Republika OnlinePerpanjangan masa belajar di rumah untuk cegah penularan Covid-19.
Read more »
Covid-19 Momentum Tepat Berhenti MerokokGURU Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Prof Yayi Suryo Prabandari menyebutkan pandemi Covid-19 merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat Indonesia, khususnya para perokok untuk berhenti merokok.
Read more »
Masuki Kenormalan Baru Mulai ProduktivitasPemerintah mengapresiasi daerah-daerah yang berusaha melakukan inovasi dalam menekan angka penularan kasus baru covid-19.
Read more »