Peneliti The Indonesian Institute, Aulia Guzasiah, mengatakan pelaksanaan pilkada 2020 mencemaskan karena pandemi Covid-19 terus bertambah.
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti bidang hukum dari The Indonesian Institute atau TII, Aulia Guzasiah, mengatakan e-voting yang dilakukan secara asimetris bisa menjadi solusi alternatif dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi corona atau Covid-19.Dia beralasan alasannya angka penularan Covid-19 di Indonesia saat ini hingga kini masih tinggi.“Jika melihat perkembangan kasus yang per hari ini telah mencapai angka 50.
'Bayangkan saja, ada sekitar 105 juta pemilih di 270 daerah menurut data DP4 Kemendagri, yang nantinya tetap harus bergerak, berkumpul, dan bertukar tempat. Belum lagi jika hal ini juga dikaitkan dengan jumlah PPS yang nantinya bertugas di lapangan,' kata dia.Aulia menuturkan penyelenggaraan pilkada asimetris dengan mekanisme e-voting setidaknya dapat diterapkan di daerah perkotaan atau di desa-desa yang tingkat penyebaran infeksinya masih tinggi.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Update COVID-19: 37.294 ODP dan 13.323 PDP per 25 Juni 2020Data hari ini, 25 Juni 2020, ada 37.294 ODP dan 13.323 PDP COVID-19.
Read more »
5 Provinsi Indonesia Laporkan Tidak Ada Penambahan Kasus Positif COVID-19 per 25 Juni 2020Ada 5 provinsi yang tidak dilaporkan penambahan kasus positif COVID-19 pada 25 Juni 2020.
Read more »
5 Provinsi Laporkan Nol Penambahan Covid-19 pada 25 Juni 2020Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan, jumlah konfirmasi positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Read more »