Bupati Bogor Ade Yasin sepertinya masih geram dengan keputusan Kementerian Perhubungan yang melonggarkan seluruh moda transportasi beroperasi lagi seperti semula di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Maka secara ekonomi dampaknya akan lebih besar daripada menyetop untuk sementara waktu. Jika makin menyebar, maka semakin tidak diketahui pula kapan akan berakhirnya pandemi ini.
Sekarang pertanyaannya, siapa yang mau mengawasi perjalanan orang-orang itu? Kalau itu dilakukan di pul-pul bus, apakah pul-pul atau terminal memiliki alat rapid test untuk mendeteksi calon penumpangnya? Sebelum kebijakan pelonggaran transportasi ini keluar, pihaknya bersama kepala daerah di Bogor, Depok, dan Bekasi juga telah memohon agar Kemenhub menghentikan sementara operasional KRL Commuter Line.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Bupati Bogor: Keputusan Menhub, Blunder |Republika OnlineKebijakan membuka transportasi hanya membuat persebaran Covid-19 meluas.
Read more »
Bupati Bogor Sayangkan Sikap Menhub BKS |Republika OnlineBupati Bogor berharap KRL disetop dan pengetatan transportasi umum tak dilonggarkan.
Read more »
Bupati Bogor Abaikan Edaran Menhub Soal Transportasi |Republika OnlineAde Yasin mengkritisi aturan Kemenhub karena akan menghambat penerapan PSBB.
Read more »
Bupati Bogor Minta Operator KRL Tegas Jalani Pembatasan PenumpangBupati Bogor, Ade Yasin, menyatakan banyak penumpang KRL yang tidak punya alasan jelas pergi ke Jakarta.
Read more »
Bupati Bogor: Banyak Penumpang KRL ke Jakarta untuk Tujuan Tak JelasRata-rata pasien positif terinfeksi virus Corona yang berdomisili di Kabupaten Bogor lantaran tertular virus di KRL.
Read more »
Bupati Bogor Siapkan Modal Hadapi Pandemi |Republika OnlineModal yang disiapkan berupa modal materi dan modal sosial.
Read more »