BNPT mensinyalir bahwa pada saat ini kelompok radikal sudah memasuki banyak ranah pendidikan.
Dalam penelusuran yang dilakukan BNPT, selain sekolah kedinasan, kelompok radikal juga terus berupaya menguasai sekolah-sekolah menengah atas unggulan di seluruh Indonesia.
"Pendidikan, baik itu di Perguruan Tinggi, SMA, atau sampai Paud. Mereka memulainya dari tempat-tempat dasar. Kita melihat SMA-SMA unggulan juga menjadi sasaran tembak mencari orang," ungkapnya.Khusus untuk sekolah kedinasan, Hamli menuturkan, hanya ada beberapa sekolah kedinasan yang sampai saat ini belum berhasil dimasuki. Yakni sekolah kedinasan Akademi Kepolisian dan sekolah kedinasan Akademi Militer .
Menurutnya, para kelompok radikal sengaja menargetkan melakukan penyebaran pahamnya di sekolah kedinasan agar bisa langsung berlanjut ke sendi-sendi pemerintahan seperti kementerian ataupun lembaga."Mereka lakukan seperti itu karena di sekolah kedinasan langsung masuk menjadi pegawai dan bekerja. Di kementerian lembaga yang sumbernya dari sekolah kedinasan, isinya seperti itu. Kita juga berusaha masuk ke situ," ujarnya.
Di samping berupaya menguasai sekolah kedinasan, kelompok radikal juga dalam beberapa tahun belakangan juga terus berupaya menguasai ruang di media sosial. Kondisi inilah yang juga patut menjadi perhatian bersama. "Di medsos, yang menguasai juga kelompok-kelompok ini. Meskipun tiga tahun ini kita bisa mengimbangi, tetapi tidak
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Kelompok-Kelompok Berpengaruh di Balik Islamofobia Barat |Republika OnlineIslamofobia Barat dipropagandakan sejumlah kelompok arus utama di Barat.
Read more »
Rusia Bantah Bantu Peretas Curi Data Vaksin Covid-19'Di dunia ini, mengaitkan sebuah kelompok peretas dengan sebuah negara adalah hal yang mustahil.'
Read more »
Siswa Titipan tak Masuk, Lurah di Pamulang Rusak SekolahREPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Lurah Benda Baru berinisial SA mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas sekolah SMAN 3 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berada di Kelurahan Benda Baru, Pamulang, Tangsel. Pemicunya adalah pihak sekolah yang mengatakan belum bisa menerima beberapa siswa titipannya.Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (16/7) sore saat lurah SA mendatangi ruang kepala sekolah SMAN 3 dan menanyakan kepastian siswa titipannya. Begitu kepala sekolah menjelaskan siswa titipan belum bisa masuk sekolah, SA emosi seketika.“Pemicunya karena terlapor ini mendengar keterangan tersebut dari pihak sekolah,' kata Kapolsek Pamulang Kompol Supiyanto saat dikonfirmasi, Jumat (17/7).Mendengar pernyataan kepala sekolah, SA mengamuk dan merusak beberapa fasilitas yang ada di ruangan. Informasi yang diketahui, total ada lima calon siswa yang direkomendasikan lurah SA untuk masuk sekolah melalui jalur tidak resmi.'Iya benar. Jadi ada beberapa barang di ruang kepala sekolah yang dirusak, menendang toples yang ada di meja tamu lalu menendang toples-toples makanan ringan yang ada di meja, kemudian lurah pergi,” jelasnya.Meski pihak sekolah telah menjelaskan penolakan secara baik-baik kepada lurah, namun sikap lurah tak menunjukkan tanda ingin berdamai. Informasi yang diperoleh, Lurah SA menitipkan kembali dua anak untuk masuk SMAN 3, sebelumnya SA juga telah menitipkan tiga anak pada sekolah yang sama.Fasilitas dan sejumlah barang perkakas dari kaca pecah berserakan di lantai ruangan kepala sekolah. Tak hanya itu, SA juga melontarkan kata-kata ancaman kepada kepala sekolah. Pihak sekolah kemudian melaporkan kejadian tersebut kapada pihak berwajib. “Sudah dilaporkan, kami sudah terima laporan dan masih kita selidiki,' jelas Supiyanto.
Read more »
Ingat Masa Pubertas, Nagita Slavina Sering Lihat Para Cowok Ambil Wudu di SekolahnyaNagita Slavina menceritakan masa-masa pubertas sewaktu duduk di Sekolah Dasar (SD) kelas 5.
Read more »
Orang Tua Murid Senang Sekolah Dibuka Lagi di Zona Hijau |Republika OnlineSejumlah orang tua murid menyambut baik pembukaan sekolah di zona hijau
Read more »
Tak Ada Internet, Siswa di Tolikara Tak Bisa Belajar OnlineTidak tersedianya jaringan internet di Kabupaten Tolikara membuat sekolah tak bisa menerapkan sistem belajar online.
Read more »