Isu tidak sedap soal diskriminasi terhadap muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok, kembali berembus. Kali ini terkait puasa Ramadan MuslimUighur
jpnn.com, XINJIANG - Isu tidak sedap soal diskriminasi terhadap muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok, kembali berembus. Kali ini pemerintah setempat disebut melarang umat Islam menjalankan ibadah puasa selama Ramadan lalu. Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang menyebut larangan tersebut mengada-ada dan menyebutnya sebagai proyek fabrikasi oleh kelompok separatis Turkestan Timur. "Tuduhan larangan yang dibuat oleh oleh kelompok dari luar negeri sangat mustahil.
Baca Juga: Ilijan menegaskan bahwa tidak ada satu pun warganya yang didiskriminasi atau dizalimi karena memiliki keyakinan dalam beragama atau tidak di daerahnya. Semua kegiatan keagamaan, baik yang dilaksanakan di tempat ibadah atau di rumah, seperti shalat dan puasa, diatur oleh kelompok agama atau umat beragama itu sendiri dan dilindungi oleh hukum.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
Indef Menilai Isu Impor Beras Tidak TepatDirektur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, menilai sampai saat ini cadangan beras nasional masih dalam posisi aman.
Read more »
Indef: Isu Impor Beras Sangat Tidak TepatKebutuhan beras tidak perlu dikhawatirkan mengingat pemerintah dan petani terus melakukan produksi, meski sedang menghadapi wabah pandemi. Kementan
Read more »
Soal Tudingan IPW, KPK: Kami Tak Berpolemik dengan Isu Tak JelasKPK menyatakan seluruh kegiatan penyidikan dilakukan KPK sesuai dengan mekanisme dan aturan hukum yang berlaku.
Read more »
Bantah Isu Nurhadi Disandera, KPK: Mekanisme Sudah Sesuai |Republika OnlineKPK membantah isu penyanderaan Nurhadi ketika ditangkap.
Read more »
Ada Kelompok Melancarkan Provokasi, Menyebar Isu MenyesatkanAda indikasi terdapat kelompok tertentu yang memprovokasi masyarakat dan menyebarkan isu menyesatkan terkait penanganan COVID-19. Covid-19
Read more »