'Mereka terpengaruh dengan cerita dongeng yang berakhir happily ever after. Dikira modal perkawinan cukup cinta saja,' kata Alissa Wahid.
Dokumen - Peserta membawa poster saat aksi peringatan Hari Perempuan Internasional di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu . Aksi tersebut untuk mensosialisasikan pencegahan perkawinan anak guna menekan angka perkawinan usia dini yang masih marak terjadi. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
Jakarta - Psikolog dan pemerhati keluarga Alissa Wahid mengatakan anak-anak saat ini ingin segera menikah karena terjebak pada pemahaman yang salah tentang romantisme perkawinan.. Dikira modal perkawinan cukup cinta saja," kata Alissa dalam taklimat media secara daring yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Alissa mengatakan keinginan untuk segera kawin saat ini tidak hanya terjadi pada anak yang tinggal di masyarakat berpendidikan rendah dan ekonomi bawah, tetapi juga pada anak-anak yang tinggal di wilayah berpendidikan dan memiliki tingkat ekonomi lebih baik. Pemahaman mereka tentang kehidupan belum cukup baik sehingga memandang perkawinan hanya dari sudut pandang bahagia saja sebagaimana terlihat dari resepsi dan foto-foto perkawinan yang terlihat indah."Padahal dalam perkawinan yang sebenarnya tidak seperti itu. Dalam psikologi, perkawinan harus didasari pada komitmen, kedekatan emosi, dan gairah. Tidak cukup hanya cinta. Masing-masing tahapan juga memiliki tantangan yang berbeda," tuturnya.
Selain Alissa, narasumber lainnya adalah Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Susanto, pemerhati media Roy Thaniago dan Ketua Forum Anak Nasional 2019-2021 Tristania Faisa.
United States Latest News, United States Headlines
Similar News:You can also read news stories similar to this one that we have collected from other news sources.
[POPULER TRAVEL] Resep Ayam Crispy ala McDonald's | Protokol New Normal YogyakartaBerita terpopuler lainnya adalah pengalaman turis Indonesia selama tiga bulan terjebak di dua negara karena lockdown.
Read more »
Chelsea Langgar Aturan Lockdown demi Rekrut Pemain AkademiChelsea sampai menempuh langkah tersebut karena anak-anak bersangkutan 'mungkin dilirik juga oleh klub lain.'
Read more »
Pengalaman Turis Indonesia 3 Bulan Terjebak di 2 Negara karena LockdownCerita wisatawan asal Indonesia terjebak di Ekuador dan Meksiko yang melakukan lockdown. Seperti apa kisah menariknya?
Read more »
Demi Sang Anak, Kapten Klub Liga Inggris Ini Enggan Kembali Latihan'Hanya perlu satu orang untuk terinfeksi. Saya tak ingin membawa penyakit itu ke rumahh, anak saya berusia 5 bulan dan ia punya kesulitan bernafas.'
Read more »